CV. Mitra Sabena | Tangki Sepiteng Rumah Tangga Untuk memudahkan dalam menentukan ukuran tangki Sepiteng rumah tangga yang benar, dapat dilakukan perhitungan atau menggunakan tabel. Selain dimensi, lokasi saluran septik dan drainase juga perlu diperhatikan.
- Selang Penyedot air kotor harus mudah dijangkau jika sewaktu-waktu lumpur perlu disedot.
- Jarak saluran resapan ke sumur terdekat minimal 10 m untuk tanah berpasir dan 15 m untuk tanah liat.
- Mudah untuk menemukan lokasinya dengan melihat pipa udara yang menonjol di atas permukaan tanah.

Penetapan Dimensi Pembuatan Tangki Sepiteng Rumah Tangga Menggunakan SNI 03-2398-2002
Dimensi pembuatan sepiteng dapat dilihat pada tabel-tabel yang ditetapkan dalam SNI 03-2398-2002 berdasarkan jumlah penggunanya. Oleh karena itu, penentuan dimensi tangki tidak memerlukan perhitungan lebih lanjut tetapi hanya mencocokkan jumlah pengguna dengan tabel yang disediakan. Namun perlu diperhatikan jenis air limbah yang akan diolah, apakah itu air limbah dari jamban atau air limbah campuran. Selanjutnya penentuan dimensi sepiteng didasarkan pada frekuensi drainase selama 3 tahun. Tabel dimensi tangki septeng dapat dilihat pada Tabel 4 dan Tabel 5.


Konstruksi Tangki Sepiteng Rumah Tangga
Terdiri dari dua kamar. Ruang pertama adalah ruang pengendapan lumpur. Volume chamber pertama ini memiliki volume 40–70% dari total volume sepiteng. Ruang kedua adalah ruang pengendapan untuk padatan yang tidak diendapkan di ruang pertama. Panjang bilik pertama tangki septik harus dua kali panjang bilik kedua, dan panjang bilik kedua tidak boleh kurang dari 1 m dan kedalaman 1,5 m atau lebih, meningkatkan kinerja tangki. tangki. Kedalaman tangki harus antara 1,0 – 1,5 m. Sedangkan celah udara antara permukaan air dan penutup tangki (free board) harus antara 0,3 sampai 0,5 m. Tangki septik harus dilengkapi dengan lubang ventilasi (digunakan dengan pipa Tee) untuk pelepasan gas yang terbentuk dan lubang inspeksi yang digunakan untuk memeriksa kedalaman dan pembuangan lumpur. Lihat seperti gambar 2 di atas.
Material Tangki sepiteng
Bahan untuk sepiteng harus tahan air untuk itu bahan yang bisa digunakan adalah sebagai berikut :
- Sepasang batu bata dengan campuran 1:2 (semen:pasir). Material ini cocok untuk daerah dengan muka air tanah yang rendah dan tanah yang relatif stabil, sehingga pada saat konstruksi tidak sulit untuk menghasilkan konstruksi yang kedap air.
- Beton bertulang. Material beton bertulang relatif cocok untuk segala kondisi. Di lokasi dengan muka air tanah yang tinggi, beton pracetak dapat digunakan.
- Plastik atau fiberglass, Bahan plastik atau fiberglass sangat baik dalam hal karakteristik ketahanan air tetapi rendah dalam kemampuan menahan tekanan sisi tanah dan yang perlu diperhatikan adalah muka air tanah yang dapat memberikan tekanan apung yang besar pada tangki jenis ini saat tangki kosong.
Sepiteng Ukuran Kapasitas Tangki
Untuk MCK komunal rumus yang digunakan adalah:
Th = 1,5 – 0,3 log (P x Q) > 0,2 hari
Di mana :
Th : Waktu penahanan minimum untuk keinginan
masa depan > 0,2 hari P : Jumlah orang
Q : Jumlah debit, liter/orang/hari
Volume penyimpanan lumpur dan busa
A = P x N x S
Di mana :
A : Pengumpulan lumpur yang diperlukan (dalam liter)
Q : Perkiraan jumlah orang yang menggunakan sepiteng
N : Jumlah tahun, periode pengurasan lumpur (min 2 tahun)
S : Rata-rata akumulasi lumpur (liter/orang/tahun).
25 liter untuk toilet yang hanya menampung kotoran manusia.
40 liter untuk WC yang juga menampung air limbah dari kamar mandi.
Volume cairan → Kedua, dihitung
persyaratan kapasitas penyimpanan untuk retensi cairan
B = P x Q x Th
Di mana :
Q : Perkiraan jumlah orang yang menggunakan sepiteng
Q : Jumlah debit air limbah (liter/orang/hari) Th : Waktu tunggu minimum yang diperlukan dalam
satu hari.
Untuk Septeng hanya menampung limbah WC (terpisah)
Th = 2,5 – 0,3 log (P.Q) > 0,5
Untuk Septeng yang menampung WC + sampah dapur + kamar mandi (campuran)
Th = 1,5 – 0,3 log (P.Q) > 0,2
Perhitungan 1 Unit Tangki Sepiteng Rumah Tangga untuk Tempat Tinggal Keluarga
Dari uraian di atas dapat dihitung kebutuhan sepiteng untuk lokasi yang direncanakan sebagai berikut:
Jumlah Penghuni 1KK : 5 orang
Waktu drainase direncanakan setiap (N) = 2 tahun (Program Peningkatan Sanitasi IKK, 1987)
Lumpur rata-rata yang terkumpul adalah l/orang/tahun (S) = 40 lt, untuk air limbah dari KM/WC. (Program Peningkatan Sanitasi IKK, 1987)
Air limbah yang dihasilkan per orang/hari = 10 l/orang/hari (tangki terpisah hanya untuk menampung air kotor)
Persyaratan kapasitas penyimpanan untuk lumpur. A = P x N x S A = 5 orang x 2 tahun x 40 liter/orang/tahun = 400 liter
Persyaratan untuk kapasitas penyimpanan air.
B = P x Q x Th
Th = 2,5 – 0,3 log (P x Q) > 0,5
B = 5 orang x 10 liter/orang/hari x (2,5 – 0,3 log (5 orang x 10 liter/orang/hari))
= 99,52 lt
Volume septic tank komunal = A + B
= 400 liter + 99,52 liter
= 499,52 lt = 0,50 m3
Dimensi tangki Septeng komunal
Tinggi septeng (h) = 1,00 m + 0,30 m (tinggi papan/perisai bebas)
Perbandingan Lebar Tangki Septeng (L) : Panjang Tangki (P) = 1:2
Lebar tangki (L) = 0,60 m Panjang tangki (P) = 1,20 m
Dengan perhitungan yang sama untuk jumlah user yang berbeda lihat tabel 6.

Perencanaan Perawatan Lanjutan sepiteng dengan Bidang Resapan
Lapangan resapan adalah unit yang disediakan untuk menyerap air limbah olahan dari Septeng ke dalam tanah. Air resapan ini merupakan air limbah yang telah memisahkan padatan (efluen dari sepiteng) namun masih mengandung bahan organik dan mikroba patogen. Dengan adanya bidang resapan ini diharapkan air olahan dapat meresap ke dalam tanah sebagai proses filtrasi dengan media tanah atau jenis media lainnya. Ada 2 (dua) jenis bidang resapan yang dapat diaplikasikan bersamaan dengan septiceng, yaitu saluran resapan atau sumur resapan.
Saluran Peresapan Septic Tank
Saluran peresapan merupakan bagian penting dari sistem pengolahan limbah domestik yang berfungsi menyerap cairan dari septic tank ke dalam tanah. Dalam standar SNI 03-2398-2002, sistem peresapan harus direncanakan dengan memperhatikan kondisi tanah, ketinggian muka air tanah, serta jarak aman terhadap sumber air bersih agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.
Fungsi utama saluran peresapan adalah menyalurkan air limbah yang sudah melalui proses pengendapan di septic tank agar dapat diserap kembali oleh tanah secara alami. Proses ini membantu menjaga kualitas air tanah serta mengurangi risiko penyebaran penyakit akibat bakteri dan mikroorganisme berbahaya.
Dalam perencanaannya, terdapat beberapa ketentuan teknis yang harus dipenuhi. Pertama, septic tank beserta saluran peresapan harus ditempatkan minimal 10 meter dari sumur resapan air bersih untuk mencegah kontaminasi. Kedua, saluran peresapan hanya efektif pada jenis tanah yang memiliki daya serap baik, seperti tanah berpasir atau lempung berpasir. Apabila tanah terlalu padat atau kedap air, seperti tanah liat, maka perlu ditambahkan sumur resapan atau sistem infiltrasi lain.
Ukuran saluran peresapan ditentukan oleh jumlah penghuni rumah dan kapasitas septic tank. Sebagai contoh, untuk rumah tinggal dengan 5 orang penghuni, panjang saluran peresapan biasanya antara 6–10 meter dengan kedalaman 60–100 cm. Dinding saluran dapat dibuat dari bata merah tanpa plester agar air dapat meresap melalui celah-celahnya. Selain itu, dasar saluran biasanya dilapisi kerikil atau batu pecah untuk memperlancar proses infiltrasi.
Saluran peresapan juga harus dirawat secara berkala. Apabila terjadi penyumbatan atau genangan, artinya tanah sudah jenuh dan tidak mampu menyerap air limbah dengan baik. Dalam kondisi ini, perlu dilakukan pengurasan septic tank dan perbaikan atau pembuatan saluran peresapan baru.
Dengan perencanaan yang tepat sesuai standar SNI, saluran peresapan dapat berfungsi secara optimal, ramah lingkungan, dan melindungi kesehatan masyarakat sekitar
Komponen dan Konstruksi Bidang Peresapan
Daerah resapan terdiri dari pipa PVC dengan diameter 4” (100mm) dengan fungsi berlubang untuk mendistribusikan/menyalurkan cairan, yang ditempatkan dalam parit dengan lebar 60 cm – 90 cm. Pipa berlubang ditempatkan dan diisi kerikil kemudian berturut-turut ke atas adalah lapisan ijuk untuk mencegah bahan halus masuk kerikil, lapisan pasir untuk mencegah bau dan pertumbuhan akar tanaman mencapai kerikil dan pipa, lapisan tanah yang cukup untuk mengurangi resapan air hujan. Berikut ini adalah gambar khas bidang isi ulang. Untuk bidang resapan yang terdiri lebih dari 1 lajur, jarak antar lajur minimal 150 cm. Pipa harus ditempatkan 5 – 15 cm dari permukaan agar air limbah tidak naik ke atas. Parit ini harus digali tidak lebih dari 20 meter.
Luas Bidang Peresapan Tangki Sepiteng Rumah Tangga
Luas daerah resapan ditentukan oleh besarnya debit dari sepiteng dan kecepatan perkolasi/peresapan tanah yang besarnya tergantung dari jenis tanah seperti terlihat pada tabel 7 di bawah ini.

Kapasitas perkolasi akan lebih baik atau lebih akurat jika ditentukan oleh uji perkolasi
Pemeliharaan
Jika sistem ini berhenti berfungsi secara efektif, pipa harus dibersihkan dan/atau diganti. Pohon dan tanaman berakar dalam harus dijauhkan dari daerah tangkapan air karena dapat merusak dan mengganggu dasar parit. Tidak boleh ada lalu lintas padat yang merusak pipa atau memadatkan tanah.
Sumur Peresapan
Sumur resapan kita gunakan untuk menerima efluen dari Septeng. Sumur resapan memiliki fungsi yang sama dengan saluran resapan dan terkadang pasang seri antara ujung saluran resapan. Pembangunan sumur resapan cocok untuk daerah dengan karakteristik sebagai berikut (Bintek, 2011):
- Kondisi tanah yang kedap air di permukaan sedangkan di bagian tengah tidak kedap air (berpori).
- Kapasitas perkolasi tanah (0,5-12) mnt/cm. Sumur resapan juga cocok untuk lokasi dengan lahan terbatas.
- Ketinggian air tanah minimum adalah 0,6 m tetapi disarankan 1,2 m di bawah dasar konstruksi sumur resapan
Sumur resapan harus diisi dengan batu pecah dengan diameter > 5 cm dan biasanya digunakan pada kondisi tanah yang cukup stabil, tidak mudah runtuh atau jenis tanah lempung jika sumur resapan dibangun tanpa menggunakan pasangan bata.
Namun jika konstruksinya menggunakan pasangan bata khusus, maka sumur drainase tidak perlu isi dengan batu pecah, dinding buat dengan pasangan bata setebal bata atau lebih tergantung kedalaman dan penampangnya.
alas harus ada kerikil berukuran (12,5-25)mm dengan ketebalan minimal 30cm. Selanjutnya antara dinding bata luar dan dinding sumur gali perlu penutup dengan kerikil setebal 15 cm agar tidak mudah tersumbat.
Konstruksi Sumur Peresapan
Secara umum, sumur resapan lebih sederhana dari pad bidang resapan. Bentuknya dapat berupa lubang kosong yang kita lapisi bahan penyerap untuk mencegah longsor, atau isi dengan batu kasar dan kerikil. Pengisian batu dan kerikil berfungsi menopang dinding sumur agar tidak runtuh sekaligus menyediakan ruang bagi air limbah untuk meresap. Pada bagian dasar, sebaiknya kita tambahkan lapisan pasir dan kerikil halus guna memperlancar penyebaran aliran air.
Kedalaman sumur resapan idealnya antara 1,5 hingga 4 meter, dengan jarak minimal 1,5 meter di atas muka air tanah. Diameter sumur berkisar 1,0 hingga 3,5 meter, dan harus berjarak lebih rendah serta jarak setidaknya 15 meter dari sumber air minum maupun sumur warga.
Agar berfungsi optimal, sumur resapan harus cukup besar untuk mencegah luapan, dengan kapasitas minimal mampu menampung seluruh air limbah dari kegiatan harian atau pencucian.
Pemeliharaan Sumur Peresapan
Sumur-sumur ini harus kami tutup rapat untuk mencegah masuknya nyamuk dan lalat dan air limbah mengalir ke air permukaan, dan sumur resapan harus jauh dari daerah lalu lintas padat sehingga tanah dari atas dan sekitar sumur tidak tersumbat. Jika kinerja sumur resapan menurun, maka material dalam sumur resapan dapat kami pindahkan dan kita ganti. Untuk akses yang akan datang, penutup yang mudah kita lepaskan harus kita pakai untuk menutupi sumur sampai sumur membutuhkan perawatan. Lapisan lumpur dapat kami hilangkan secara efektif dengan pompa diafragma sederhana, jika perlu.
Kesimpulan Tangki Sepiteng Rumah Tangga
- Kapasitas sepiteng harus kita hitung panjang, lebar dan kedalamannya, dimensinya lebih kecil dari yang menggunakan tabel SNI 03-2398-2002.
- Efluen dan influen harus kita pasang dengan benar sesuai gambar desain yang memenuhi persyaratan. Tidak membahayakan kesehatan dan tidak tersumbat kotoran padat.
- Pipa udara harus memenuhi persyaratan minimum. 2”, sirkulasi udara jadi lancar.
- Uji perkolasi harus kita lakukan pada saluran rembesan; Jarak horizontal dari sumber air (seperti sumur) tidak boleh kurang dari 10m.
- Kemiringan dasar tangki dan ruang sekat yang memadai.
Demikian ulasan tentang Tangki Sepiteng Rumah Tangga dari CV. Mitra Sabena. Semoga bisa menjadi acuan bagi kita untuk menciptakan rumah yang sesehat mungkin untuk melindungi keluarga kita dari lingkungan tidak sehat.
Kunjungi Sedot WC Banda Aceh